BUNUH DIRI

1017 Words

Angin berhembus menerpa pepohonan, membuat daun dan dahan dari pohon itu bergoyang dengan lembut. Suara kicau burung dan suara kendaraan di kejauhan menyatu menjadi satu. Candra masih menatap batu nisan Dika, masih berharap Dika masih ada dan memanggilnya ayah. Lagu-lagi penyesalan menyeruak dalam hati Candra, rasa menyesal karena meninggalkan Jennie, menyesal karena dia tidak mendampingi tumbuh kembang kedua putranya. Candra melihat jam di tangannya, sudah jam sembilan, dia menghela nafas pendek, lalu bangkit berdiri. "Papa pergi dulu, Dika, nanti lain waktu Papa kesini lagi." Candra tersenyum, menatap batu nisan Dika sekali lagi sebelum akhirnya berbalik dan kembali ke parkiran. *** Di tengah perjalanan menuju perusahaan nya, ponsel Candra tiba-tiba bergetar, ketika dia melihat sia

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD