bc

My Boss, My Former 21+ (Indonesia)

book_age18+
30.1K
FOLLOW
204.7K
READ
billionaire
scandal
CEO
boss
comedy
sweet
bxg
office/work place
first love
Indonesia-My Possessive CEO Writing Contest
like
intro-logo
Blurb

Gimana jadinya kalau takdir kembali mempertemukan kamu dengan mantan pacar kamu, yang merupakan cinta pertama yang sangat sulit untuk kamu lupakan?

Itu yang terjadi dengan Bunga, dia yang sudah bersusah payah untuk melupakan masa lalunya malah kembali dipertemukan dengan mantan pacarnya Billy dengan cara yang tak terduga. Bunga harus menelan kenyataan pahit bila ternyata Boss ditempat baru dirinya bekerja tak lain dan tak bukan adalah mantan pacarnya sendiri. Bisakah keduanya bersikap profesional pada saat dikantor? Atau malah keduanya kembali saling jatuh cinta?

chap-preview
Free preview
01 - Seperti Mimpi
Bunga yang masih tertidur pulas merasa sangat terganggu dengan suara bell dirumahnya yang sangat bising sekali terdengar ditelinganya. Dia tidak lantas bangun dari tidurnya, dia semakin menutup telinganya dengan bantalnya. Namun suara Bell rumahnya terus menerus berbunyi membuat Bunga menjadi begitu kesal dan terganggu, "Berisik banget sih! Siapa sih pagi - pagi buta seperti ini yang datang?" Serunya. Mau tidak mau Bunga harus bangkit dari ranjangnya, dia yang masih setengah sadar berjalan menuju pintu.  "Iya iya tunggu sebentar!" Teriaknya. Bunga membuka pintu rumahnya, "Hoammm..." Dia menguap sambil menutup mulutnya lalu secara perlahan mulai membuka matanya. "Ada perlu apa ya?" Tanya Bunga langsung to the point. "Maaf kamu Anaknya Pak, Reza?"  Bunga melihat beberapa orang berpakian rapi seperti karyawan di perusahaan, terlihat dari cara berbicara mereka yang sangat sopan.  "Iya benar, saya Anaknya Pak Reza." Jawab Bunga dengan bingung. "Mulai hari ini rumah ini akan kami sita karena Pak Reza, tidak bisa membayar hutang." Ujar salah satu pegawai bank itu sambil memberikan sebuah surat perjanjian kredit yang ditanda tangani Papanya. "Apa!" Bunga begitu terkejut, dia tidak menyangka bahwa Papanya memiliki hutang di bank.  Bunga menggeleng tak percaya, "Tidak mungkin! Papa saya tidak mungkin memiliki hutang sebesar ini!" Ujar Bunga yang masih membaca total hutang Papanya. "Kamu bisa melihatnya sendiri, disini sudah tertera dengan jelas bahwa Papa kamu menjaminkan rumah ini bila dia tidak bisa untuk membayar hutangnya. Kami sudah memberikan jangka waktu, tapi nomor Pak Reza sama sekali tidak bisa dihubungi. "Saya masih tidak percaya!" Bunga mengambil ponselnya, dia ingin mengkonfirmasi semuanya secara jelas dengan Papanya. Namun nomor Papanya sama sekali tidak aktif, 'Tidak! Tidak mungkin Papa pergi meninggalkanku sendirian seperti ini? Ayo dong Pa!' Batin Bunga penuh harap. "Maaf, kamu mulai hari ini harus pergi dari rumah ini." "APA!" Bunga masih tidak percaya, dia masih berpikir mungkin pihak bank ini salah orang. Namun dia pada akhirnya mempercayai karena Sang Papa tidak bisa dihubungi sama sekali. Bunga masih belum bisa menerimanya, dia sudah terbiasa tinggal dirumah mewahnya itu. Dia belum siap bila harus pergi dari sana secepat itu. "Tolong berikan saya waktu, Pak!" Bunga terus menerus memohon. Pegawai bank itu saling menatap satu sama lain," Baik kami akan memberikan kamu waktu selama 3 hari, bila dalam 3 hari kamu bisa belum keluar juga. Kami akan memaksa kamu untuk pergi dari sini!" Seru Pegawai bank itu yang terdengar begitu kejam. "Baik, Pak! Saya mengerti, terimakasih!" Ucap Bunga. "Kalau begitu kami pergi dulu, permisi." Setelah melihat pegawai bank itu pergi, Bunga berjalan tak bersemangat masuk kembali kedalam rumahnya. Dia sudah terlbisa hidup enak sejak kecil, kedua orangtuanya selalu saja memanjakannya dengan barang - barang mewah. Namun semenjak Mamanya meninggal dunia, hidup Bunga berubah drastis.  Papanya terlalu sibuk dengan kekasihnya sampai - sampai tidak mempunyai waktu untuk dirinya. Bunga sudah terbiasa hidup seorang diri dirumah besar ini. Dia masih belum siap bila harus pergi meninggalkan rumahnya itu. Disana semua kenangan indah bersama kedua orangtuanya. Dia terus menerus menatap kearah kesekeliling penjuru rumahnya, "Kenapa menjadi seperti ini sih?" Ucapnya dengan begitu frustasi. "Untuk apa Papa meminjam uang sebesar itu? Apa yang sebenarnya terjadi?" Ujar Bunga kembali. Namun rasa penasarannya itu masih belum terjawab, Dia masih tidak habis pikir Papanya akan meninggalkannya seperti ini. Dia masih berpikir keras tentang apa yang akan dilakukannya. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Serunya lagi. Kemudian sebuah ide terlintas didalam benaknya, "Iya benar! Aku harus mencari pekerjaan!" Bunga segera bangkit dari duduknya, dia berjalan menuju kamarnya. Bunga masuk kedalam kamar mandi, dia ingin bersiap - siap untuk pergi. Untungnya Bunga masih memiliki mobil, dia tidak perlu bersusah payah untuk naik taksi ataupun angkutan umum. Bunga sibuk untuk melingkari lowongan pekerjaan yang ada disurat kabar. Dia juga mencari tau lowongan pekerjaan secara online. Bunga sudah mencatat alamat perusahaan yang akan dilemparkannya lamaran pekerjaan. "Selama satu harian penuh Bunga tengah sibuk untuk memasukkan lamaran pekerjaannya, dia sangat berharap akan dipanggil bekerja. Bunga merasa gengsi bila harus meminta bantuan kepada teman - temannya, karena Bunga merupakan salah satu Anak pengusaha besar yang sangat sukses di Indonesia, namun dengan keadaannya yang seperti ini pasti teman - temannya tidak akan ada yang ingin menolongnya. Bunga terlalu mengetahui bagaimana karakter teman - temannya itu. Dia hanya berharap akan ada perusahaan yang akan memanggil dirinya. Bunga merupakan seorang wanita muda yang baru saja tamat kuliah, cantik, manja, sombong dan angkuh. Dia terlalu memandang remeh semua hal, dia tidak pernah menyangka bahwa kejadian seperti ini akan dialaminya. Jujur saja Bunga tidak pernah menabung, dia selalu menghambur - hamburkan uang pemberian Papanya sesuka hatinya hanya untuk bersenang - senang setiap harinya. Dia begitu kesepian dan terlalu membenci perubahan Papanya yang sudah tidak memperdulikan dirinya lagi. Dia merasa benar - benar dicampakkan oleh Papanya, "Aku harus mencari sebuah apartemen untukku!" Bunga memutuskan untuk menjual barang - barang braded nya. Mulai dari jam tangan, sepatu, tas dan perhiasannya. Namun semua uang yang berhasil dia kumpulkan masih kurang untuk membeli sebuah apartemen, dia masih mencari - cari apartemen yang tidak terlalu mahal. Bunga memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen terlebih dulu sampai dirinya bisa menemukan sebuah pekerjaan. Dia sudah menemukan sebuah apartemen yang tidak terlalu besar untuk dirinya sendiri, "Berapa biaya sewa satu tahun apartemen ini?" Tanyanya pada pemilik apartemen itu. "Tidak mahal, hanya 50 juta saja." 'Apa? Kenapa begitu mahal?' Pikirnya. Bunga yang biasanya tidak mempermasalahkan mengeluarkan uang seberapa banyakpun kini harus memperhitungkan segalanya. Dia benar - benar merasa sangat frustasi, 'Kalau aku membayar uang sewa apartemen ini, bagaimana dengan kehidupan sehari - hariku?' Pikirnya. "Bagaimana?" "Hmm...apa harganya tidak bisa diturunkan lagi, Pak?"  "Tidak, Dik!" "Baiklah kalau begitu, saya akan mempertimbangkan terlebih dulu." Ucapnya pada akhirnya. Setelahnya Bunga pamit pergi, dia berjalan menuju mobilnya kembali, "Sial! Kenapa seperti ini?" Ucapnya dengan begitu kesal. Dia yang sudah merasa begitu lelah selama seharian ini memutuskan untuk kembali kerumahnya. Dia bahkan sudah tidak memiliki selera makan lagi, Setelah mencuci muka dan menggosok giginya, Bunga berbaring diatas ranjangnya. "Hanya ada tersisa 2 hari lagi, semoga aku segera dipanggil bekerja." Lalu setelahnya Bunga yang sudah sangat mengantuk, mulai memejamkan kedua matanya. Keesokan harinya.... Suara deringan ponselnya yang sangat berisik membangunkannya dari tidur panjangnya. Bunga meraba - raba ranjangnya untuk menemukan keberadaan ponselnya. Setelah menemukannnya, Bunga segera menggeser tombol hijau dilayar ponselnya. Dia menjawab panggilan teleponnya dengan mata yang masih terpejam. "Halo..." "Iya benar saya sendiri, ini dengan siapa ya?" "Apa?" Bunga langsung membuka matanya lalu duduk, dia sudah terlihat begitu segar, "Baik saya akan datang! Terimakasih." Ucapnya dengan sangat bersemangat. "Akhirnya aku mendapatkan panggilan kerja juga! Aku harus segera bersiap - siap!" Serunya yang langsung berlari menuju kamar mandinya. Dia terlihat begitu antusias, Bunga sudah siap dengan kemeja putih dan rok hitam selututnya. Tidak lupa juga dia mengenakan make up tipis untuk menunjang penampilannya yang terlihat menarik. "Sempurna!" Ucapnya sambil tersenyum memandangi dirinya sendiri didepan cermin.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Accidentally Married

read
102.5K
bc

Kamu Yang Minta (Dokter-CEO)

read
292.5K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
598.5K
bc

The Ensnared by Love

read
103.6K
bc

Will You Marry Me 21+ (Indonesia)

read
611.6K
bc

The crazy handsome

read
465.2K
bc

LAUT DALAM 21+

read
288.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook