Setelah merasa puas melampiaskan emosi yang ada didalam hatinya, Bunga pun memutuskan untuk segera pulang. Dia sudah tidak ingin berlama - lama lagi berada didalam kantor ini. Selama didalam perjalanan menuju kerumah barunya, Bunga terus saja mengomel - ngomel tidak jelas.
"Dia pikir dia itu siapa? Apa hebatnya menjadi seorang CEO seperti itu? Dasar angkuh, sok tegas, suka memerintah dan bersikap seenaknya saja! Bukan karena aku hanya seorang sekretarisnya jadi dia bisa bersikap seenaknya seperti itu kepadaku! Huh!"
Bunga benar - benar merasa begitu kesal dengan sikap yang ditunjukkan oleh atasannya itu. Dia mulai menghela nafas dengan begitu perlahan untuk menenangkan hati dan pikirannya saat ini. Sesampainya dia didepan rumah yang baru kemarin dia sewa, Bunga pun turun lalu membuka ba
