45. Sekelumit Cobaan

2158 Words

Pukul sembilan malam, Mas Dipta sudah pulang ke rumah bersama Ibu dan Mas Athar. Betul katanya tadi sore, malam ini yang menjaga Ayah adalah Paklek Hasyim. Beliau tidak tega membiarkan dirinya dan Mas Athar lagi-lagi tidur di rumah sakit. Sekalipun di sana ada sofa, tetapi tetap saja mereka tidak bisa tidur dengan nyaman, apalagi nyenyak. Mas Dipta pulang membawa satu paper bag yang berisi baju baru karena baju yang dibawakan Mas Davka sudah habis terpakai. Bajunya sendiri sudah habis sejak hari pertama, sedang hari kedua dia dibawakan baju oleh Mas Davka karena tak sempat beli. Mau pinjam punya Mas Athar, bajunya yang ada di rumah ini terbatas. “Rin ...” aku langsung menoleh ketika Mbak Via menyenggol lenganku pelan. Saat ini aku sedang duduk di ruang tengah dengan posisi televisi me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD