Di Gudang Kosong.

1083 Words

Zola marah tak terkira begitu tahu jika Evan akan menuruti keinginan Ardika, untuk menukar Nathan dengan si kembar. "Aku ingin anak-anakku kembali! Pikirkan jalan lain untuk itu, Mas!" tangis Zola. Evan mengepalkan tangannya, saat ini dia tidak bisa berpikir dengan jernih, maka ketika Nathan menyanggupi untuk pergi pada Ardika, dia merasa hanya itu jalan keluar yang terbaik. "Bunda tidak usah khawatir, aku akan baik-baik saja," kata Nathan menghapus air mata di pipi Zola. Zola menangis perih, hatinya sakit dihadapkan dengan pilihan sulit seperti ini. "Bunda tidak mau ini terjadi, Nak, Bunda sayang sama kamu seperti pada Ayden dan Ayna!" isaknya memegang tangan Nathan di pipinya. Ditatapnya wajah anak itu dengan perasaan hancur. "Aku tahu, Bunda, tapi kita tidak punya pilihan lain," k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD