"Papa membeli tanah itu sah secara hukum dan tanpa perantara oleh siapapun, dan kita menghibahkan tanah itu menjadi pesantren yang kalian bangun," kata Surendra pada Evan, menantunya itu mengangguk membenarkan. "Kita tidak bisa membiarkan ini, Papa, aku khawatir mereka akan semena-mena dan mengganggu ketentraman anak-anak santri!" kata Zola dengan wajah cemas. "Tentu saja ...," ucap Surendra, dia tampak menarik nafas lelah. "Papa tidak usah khawatir! Aku dan Arumi akan pulang ke pesantren untuk menanyakan hal ini dulu pada Kyai Ahmad, kalau ada apa-apa baru aku mengabari kalian lagi," tukas Zola mengerti dengan apa yang membuat ayahnya itu terdiam. "Aku akan meminta Jihan dan Tama untuk mengantar kalian," kata Evan. "Iya, Mas, terima kasih!" ucap Zola, "baiklah, biar Arumi untuk istir