Mark VS Murad.

1006 Words

Dikabarkan kelompok Mark datang dengan iring-iringan mobil sepanjang jalan menuju ke mansion Murad. Anak buah Murad sendiri bersiap dan mengunci gerbang sesuai perintah bosnya. Murad berjalan dari ruangannya sambil menggenggam sebilah pedang di tangannya. Wajahnya sudah terlihat tegang, namun dia tidak mau menunjukkannya di hadapan anak buahnya. "Mereka baru memasuki pintu gerbang pertama, Tuan!" lapor Demian anak buahnya. Murad hanya diam mendengarnya. "Sebenarnya apa yang terjadi dan siapa anak itu?" ucapnya seolah bertanya. Demian menarik nafas, "Anak itu adalah cucu Tuan Abraham yang hilang!" Sontak saja Murad menggenggam pedangnya lebih erat, sekarang dia mengerti kenapa Mark langsung datang menemui mereka. "Maka kalian harus bersiap, persiapkan senjata kalian, jangan ragu-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD