Selama 18 tahun hidup di dunia, Irgi dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang penuh kasih. Ayah dan ibunya yang sangat menyayanginya, pun adik-adiknya yang begitu memercayai dan bangga padanya. Belum lagi di luar rumah, semisal di sekolah dengan sahabat dan teman-teman yang begitu solid dan sayang padanya. Atau di lingkungan kediamannya di mana Irgi menjadi salah satu remaja karang taruna yang selalu bisa diandalkan. Ditambah kehadiran seorang gadis yang mencintainya dengan sungguh hati. Jadi, saat Irgi melangkah meninggalkan itu semua, rasanya ia tengah masuk ke dalam gulungan ombak yang membuatnya sesak dan terombang-ambing. Itu saja sudah sulit baginya, apalagi ditambah penolakan Andrea, bibiknya sendiri. Sungguh rasanya ia ingin menyerah dan meminta Anggara menjemputnya kembali. “Ir