AUTUMN-02: FIRST CALL

1969 Words

Jakarta 1993. “A? Assalammu’alaikum!” Ari yang tengah berleha-leha sontak berdiri, memindai kondisi kamar kosannya yang tidak cukup baik untuk dikunjungi pujaan hati. “Wa’alaikumsalam. Tunggu Nis,” jawab Ari, nyaris memekik. Gegas ia merapihkan tempatnya tinggal. Semisal menurunkan semua pakaian yang tergantung di balik pintu untuk dipindahkan ke dalam lemari dengan asal, lalu merapihkan sprei, membuang sampah ke tempatnya, juga mengganti kaos lusuhnya dengan yang lebih layak. Ari pun mematut diri di depan cermin, tak lama, hanya memastikan jika Nisa tak akan ilfil saat melihatnya. Tepat pukul satu siang wib. “Aa ih lama banget!” sambat Nisa. Ari hanya tersenyum, kan dia lama demi Nisa juga. “Masuk, Nis,” ujar Ari. “Hai Pril?” “Hai!” Anggara baru pulang dari Jepang, tentu saja tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD