“Kamu mau ke mana Dev?” tanya Asti ketika melihat Devan melanggarkan kaki keluar rumah.
Devan menghentikan langkahnya sejenak ketika mendengar suara Asti. Ia menoleh, wajahnya masih penuh kegelisahan. “Aku akan memarkir mobil di tempat lain, Bu. Kalau Rhea melihat mobil ini di depan rumah, dia pasti langsung curiga, bahkan mungkin memilih pergi tanpa sempat mendengar penjelasanku.” Suaranya lirih, hampir seperti bisikan, namun cukup jelas menunjukkan kecemasannya.
Tanpa menunggu balasan, Devan kembali melangkah keluar dengan cepat. Udara siang yang sedikit terik menyambutnya. Mobilnya masih terparkir tepat di depan pagar rumah Asti, posisi yang terlalu mencolok. Dengan gerakan terburu-buru, ia masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesin. Perlahan ia menjalankannya, memastikan suara mesin
