Eps. 103 Maut Mengintai

1302 Words

Lyla melangkah gontai, seolah setiap embusan napas adalah beban yang menindih dadanya. Tumit sepatunya beradu dengan lantai koridor, tapi tak satu pun langkahnya terasa nyata. Ketika sampai di mobil yang terparkir, ia berhenti. Tubuhnya bergetar, matanya menatap kosong ke arah apartemen Rhea. Di balik kaca jendela yang tertutup itu, ia baru saja melepaskan rahasia yang selama ini membelenggunya. Namun, bukannya lega, dadanya justru semakin sesak. Benarkah ia sudah melakukan hal yang tepat? Ataukah baru saja ia menyalakan bara api baru dalam kehidupan orang lain? Air matanya jatuh begitu saja, memburamkan pandangan. “Aku nggak tahu lagi… apa yang sudah kulakukan ini benar atau salah,” lirihnya, suara nyaris patah. Pikirannya dipenuhi wajah bayi mungilnya yang sudah tiada, wajah Devan ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD