Eps. 75 Tolong Bantu Aku

1309 Words

Suasana pagi itu terasa hangat. Aroma teh yang mengepul di meja bercampur dengan wangi roti bakar sederhana yang disiapkan Rhea. Mereka duduk berhadapan, namun Arvin lebih sering memperhatikan wajah wanita itu ketimbang makanan di depannya. “Bagaimana, apa Devan belakangan ini menghubungi kamu, Rhea?” tanyanya hati-hati. Nada suaranya tenang, namun terselip kekhawatiran yang tak bisa disembunyikan. Rhea berhenti sejenak, sendok di tangannya menggantung. “Devan? Nggak, dia nggak hubungi aku sama sekali. Kenapa memangnya?” Balasnya dengan dahi sedikit berkerut. Arvin menghela napas, menaruh gelasnya ke meja. “Ya, cuma tanya saja, barangkali dia menghubungi kamu dan membuat kamu risih. Kalau itu terjadi, kamu bisa langsung hubungi aku. Aku akan segera datang.” Tatapannya tegas, seolah mema

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD