Ini sangat mendebarkan bagi Rhea. Apa yang ditunggunya ternyata terbukti. Lyla menelepon Devan.
Suara Lyla terdengar dari seberang, dan nama yang disebutkan wanita itu langsung menghantam da-da Rhea bagai petir. “Devan…kamu di mana? Aku butuh kamu sekarang.” Mata Rhea membelalak, hatinya pecah seketika.
Suara Devan yang terdengar akhirnya justru menambah luka di hati Rhea. Bukan hanya karena namanya disebut begitu akrab oleh Lyla, tapi juga karena nada suara suaminya terdengar...lembut, tapi jelas berusaha menjaga jarak. Ada jeda, seperti menimbang-nimbang, dan itu cukup untuk membuat Rhea nyaris tak bisa bernapas.
“Aku sebentar lagi ada meeting penting dengan seorang klien. Aku tidak bisa bicara denganmu sekarang, mungkin nanti…” Suara Devan terdengar pelan namun tegas, mencoba menutu
