Banyak pertanyaan mengendap di kepala Devan, memenuhi benaknya dengan gelombang kecurigaan yang sulit ia kendalikan. Bagaimana bisa Rhea mengalami kecelakaan? Bukankah ia baru saja menghubungi Rhea beberapa jam lalu? Kenapa tidak ada kabar sama sekali? Dan yang paling mengganggu, kenapa pria asing ini—orang yang bahkan belum pernah ia dengar namanya—yang justru muncul bersamanya di depan rumah malam ini? Namun, meski rasa ingin tahu dan emosinya mendidih, Devan menahannya. Dia mencoba tetap tenang, berdiri tegak menatap pria yang kini berdiri di hadapannya. Matanya tajam, penuh tanya, dan suaranya akhirnya terdengar pelan namun sarat tekanan. “Kamu—” Belum selesai ia bertanya, pria itu sudah memotongnya dengan suara tenang dan ramah. “Aku Arvin. Senior Rhea di sekolah dulu,” katanya, s