Dengan segenap kekuatannya, Brandon merangkak ke arah dimana Ichanya dirawat. Brandon bahkan menolan setiap bantuan yang para perawat tawarkan pada dirinya. Pakaian biru rumah sakitnya bahkan sudah bercampur noda darahnya tadi. Melihat itu Michell dan Marchello yang tadinya hendak menahan Brandon agar tidak masuk ke dalam kamar Icha memundurkan langkah. Michel bahkan membantu Brandon membukakan pintu kamar bernomor dua puluh satu tersebut. Michell menatap kasihan pada Brandon yang merangkak masuk kedalam kamar rawat inap adiknya. Seketika rasa tidak tega melihat kondisi Brandon membuatnya ikut sesak dan merasa bersalah. Brandon menatap sang istri dengan air mata yang tumpah bahkan menyentuh lantai. Icha memandang permusuhan kearahnya. "Icha." ucapnya sembari menahan rasa sakit yang mula