Episode 1 : Prolog

832 Words
Embun, wanita kampung berparas ayu dan sangat pekerja keras, menantu idaman. Namun, latar belakangnya yang berasal dari keluarga miskin di mana Embun juga harus menghidupi ibu dan ke empat adiknya yang masih kecil, membuat orang-orang kampung takut, kehidupan mereka yang sudah susah akan semakin susah, jika sampai memperistri Embun. Bahkan karena itu juga, di usianya yang sudah matang, Embun tetap melajang. Tak ada satu pun laki-laki yang serius mendekati Embun, dan kebanyakan karena orang tua mereka telanjur takut, menikahi Embun akan membuat hidup mereka semakin susah, lantaran beban hidup mereka pasti akan semakin bertambah, akibat keberadaan Embun dan keluarganya. Tentu Embun berkecil hati. Embun memilih menutup diri dan menghapus cinta apalagi pernikahan, dari kehidupannya. Dan demi masa depan ibu berikut adik-adiknya yang hanya bergantung kepadanya, Embun menyibukkan diri dengan terus mengais rezeki agar bisa menghidupi keluarganya yang sering mendapatkan hinaan, hanya karena kemiskinan yang melanda mereka. Suatu hari, ketika Embun terlilit biaya operasi ibunya dan membuatnya hijrah ke Jakarta menjadi kuli bangunan, tawaran gila terpaksa Embun terima. Iya, tawaran itu sangatlah gila; mengandung anak dari suami teman lama Embun tanpa pernikahan! Bukankah kenyataan tersebut merupakan tawaran sekaligus pekerjaan gila? **** Edward, pria gagah bahkan memiliki fisik sempurna. Pekerjaan dan uang adalah hidupnya, tapi cinta apalagi wanita merupakan kelemahannya. Iya, trauma masa lalu membuatnya alergi pada wanita. Tak jarang, hanya mencium aroma wanita saja, Edward langsung sesak napas, cegukan, dan bisa berakhir opname. Di usianya yang tak lagi muda, Edward yang terbilang matre dan paling perhitungan jika menyangkut uang, mendadak mendambakan kehadiran seorang putra dan Edward harapkan mampu menjadi pelipur laranya di tengah kesibukannya bekerja. Namun, bagaimana mungkin Edward bisa memiliki anak, sedangkan Edward saja alergi kepada wanita? Edward bisa saja mengadopsi anak, tapi yang Edward inginkan sungguh anak biologis, darah dagingnya! Ketika Edward menyadari jika keinginannya terbilang gila bahkan mustahil terjadi, pertemuannya dengan Embun, mengubah segalanya. Wanita yang di pertemuan pertama mereka, Edward ketahui sebagai kuli bangunan (sebuah pekerjaan yang sangat luar biasa baginya jika dilakukan oleh seorang wanita), Edward yakini bisa memberinya seorang bayi tanpa membuat Edward berurusan dengan cinta apalagi sex. **** Gandra, pria setia yang begitu mencintai Gladia istrinya. Namun, di usia Gandra yang tak lagi muda, bahkan usia pernikahannya dan Gladia sudah nyaris menginjak sepuluh tahun, Gandra sungguh mendambakan kehadiran seorang anak. Hanya saja, meski Gladia bisa memberinya anak, Gladia yang notabene sorang super model dari brand ternama, terus saja terikat kontrak yang mengharuskan Gladia tidak boleh memiliki anak. Ketika masalah kehadiran anak mulai membuat rumah tangga mereka runyam, apalagi pihak orang tua Gandra juga sampai turun tangan dan makin sibuk mendesak untuk segera memiliki cucu, Gladia memberikan ide yang terbilang gila. Gandra boleh memiliki anak dari wanita lain, asal Gandra tidak memiliki hubungan dengan wanita itu. Benar-benar tidak ada sentuhan, apalagi sex! Wanita pilihan Gladia tak lain Embun yang sedang kebingungan karena terlilit biaya pengobatan sang ibu. Gladia membuat kesepakatan dengan Embun, dan bisa Gladia pastikan, rencana mereka aman. Gladia hanya cukup berpura-pura hamil di hadapan orang tua Gandra, sedangkan Embun yang harus mengandung anak Gandra, tinggal di rumah mereka sebagai pembantu. Gladia sengaja mengatur begitu agar mereka tetap bisa mengontrol apa yang terjadi pada janin yang Embun kandung. Awalnya, Gandra membenci Embun yang untuk sekadar nama saja, tidak ingin Gandra ketahui. Namun, melihat kehamilan Embun sangat tidak mudah, lama-lama ada rasa berbeda yang membuat Gandra peduli dan selalu ingin memastikan Embun baik-baik saja. Gandra sungguh tidak hanya peduli pada anaknya, tetapi juga pada Embun yang membuatnya memiliki keluarga bahagia dan selama ini sudah sangat Gandra impikan. Di mana, kebersamaan mereka membuat Gandra mulai menyadari, rasa cintanya pada Gladia mulai terbagi. Ia sungguh membagi perhatian sekaligus cintanya pada Embun berikut calon anak mereka. **** Gladia, seorang super model yang tidak bisa memilih antara cinta dan kariernya. Itu juga yang membuatnya nekat menyewa wanita untuk mengandung anak dari Gandra suaminya. Tanpa sentuhan apalagi hubungan sex dari Gandra. Namun, bisakah kehamilan ada, tanpa sentuhan apalagi sex? Ketika keadaan makin runyam, apalagi pihak orang tua Gandra mulai meradang, pertemuannya dengan Embun selaku teman lamanya dari kampung tempat neneknya tinggal, membuat Gladia memiliki pelampiasan ide gilanya! Embun sedang terlilit biaya untuk operasi ibunya, terlepas dari kehidupan Embun yang sangat sulit. Semuanya benar-benar beres. Gladia bisa mengatur Embun hamil anak Gandra tanpa sentuhan apalagi sex. Yang membuat keadaan tidak sejalan, meski awalnya Gandra membenci Embun dan tak mau mengenal wanita itu, entah atas dasar apa, seiring berjalannya waktu, Gandra justru menaruh perhatian khusus kepada Embun. Rasa cemburu itu muncul bahkan tumbuh dengan liar. Gladia tidak mau kehilangan Gandra apalagi jika harus berbagi Gandra, meski hanya berbagi perhatian kecil. Gladia tidak mau nasib rumah tangganya seperti di cerita-cerita, yang membuatnya kehilangan Gandra. Dan Gadia langsung mengubah keadaan dengan segala cara. Gladia berusaha menyingkirkan Embun dari kehidupan mereka agar Gandra melupakan Embun bahkan calon anak mereka. **** Ketika Edward si pria pelit yang alergi wanita, bertemu dengan Embun si wanita udik yang begitu tulus dalam menyayangi. Mampukah Embun menyembuhkan alergi Edward, sedangkan hatinya terus mengharapkan Gandra yang jelas-jelas suami Gladia?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD