Kehadiran Lintang yang begitu buru-buru dan sampai menahan pintu menggunakan kedua tangan, langsung membuat Pia dan Zio, terkejut. Zio yang sudah merebahkan kepalanya di pangkuan Pia sampai mendengkus jengkel, meski Lintang terlihat sangat panik. Tak sedikit pun Zio merasa iba meski Lintang sudah kuyup keringat sekaligus terengah-engah. Bahkan sebagian rambut Lintang sampai basah oleh keringat. Lintang seolah dikejar-kejar hantu, tapi Zio yakin gadis seperti Lintang tidak takut hantu. Yang ada, hantu lah yang takut pada Lintang. Kalau pun masalah lain, harusnya gadis seperti Lintang juga tidak memiliki masalah selain masalah dengan alergi pada laki-laki.
Perlahan, punggung Lintang merosot seiring gadis bermata lebar itu yang berakhir terduduk di lantai. Di tengah kesibukannya bersin, ia s
