Yang Edward tahu, penghuni rumahnya tidak begitu menyukai wewangian apalagi menggunakan parfum berlebihan. Namun kini, baru memasuki rumah, menginjakkan kaki kanannya di ambang pintu, hidungnya sudah merasa sangat tidak nyaman. Edward menjadi bersin, kemudian kembali bersin hingga bersin beruntut tak ubahnya ketika ia masih mengalami alergi pada Wanita. Embun yang menghampiri langsung kebingungan karenanya. “Pah?” Embun yang sudah sampai menahan kedua lengan Edward, menatap suaminya penuh arti sebelum akhirnya ia sengaja memeluk Edward. Embun berharap, pelukan yang ia lakukan mampu menenangkan sang suami yang ia takuti kembali alergi. “Mas alergi lagi? Memangnya Mas habis ketemu siapa? Di luar ada siapa? Ada wanita lain?!” tanya Embun mengakhirinya dengan curiga. “Astaga Embun Susanti,