Kedatangan Gandra langsung membuat firasat Edward semakin memburuk.
“Ini kah alasannya? Alasan dari kenapa aku merasa sangat gelisah?” pikir Edward yang langsung menuntun Embun untuk mundur dari balik pintu.
“Kamu siapin aku sarapan saja,“ ucap Edward.
Embun langsung menggeleng dan menolak.
“Aku sudah janjian sama Bang Gandra.” Edward sengaja berbohong. Ia menatap kedua netra Embun penuh keyakinan.
“Aku mau ikut Mas,” pinta Embun tak mau kecolongan. Karena entah kenapa, ia takut sesuatu yang buruk sampai menimpa Edward jika suaminya sampai pergi.
Embun sengaja menggandeng salah satu tangan Edward menggunakan kedua tangan, sambil terus menatap mata suaminya. Embun dapati, Edward yang menjadi ragu. Tatapan Edward menjadi bergetar dan lama-lama menunduk. Kenyataan tersebut membuat Emb
