“Aku sampai sesak napas,” keluh Embun sembari menunduk tak bersemangat. “Ada yang menyumbat mungkin, makanya napasmu sesak.” Edward menatap santai pantulan bayangannya di cermin wastafel. Sambil menggosok giginya, tangan kirinya yang bebas merengkuh pinggang Embun kemudian mendekapnya. Embun yang sempat mendengkus menanggapi tanggapan sang suami, berangsur membenamkan wajahnya pada d**a Edward kemudian mendekap tubuh tersebut dengan erat. “Antara super duda dan calon duda, berarti, ya? Dan dongeng pun berubah, hahaha!” ucap Edward. Embun berangsur menarik wajahnya. Melalui cermin wastafel di hadapan mereka, ia menatap sang suami yang masih asyik menggosok gigi dan sampai memainkan busa hasilnya. Beberapa saat lalu, ia baru saja beres cerita mengenai Rustam yang ternyata tengah mende