SUDAH seminggu ini, Brian merasa bahwa bosnya sangat kacau. Arka yang dulu saja sudah membuat Brian pusing bukan main, dan Arka yang sekarang bahkan lebih menakutkan. Brian tidak tau masalah apa yang dialami Arka hingga membuat pria itu menjadi sangat menyeramkan. Suasana kantor juga berubah mencekam, tidak ada hari tanpa teriakan kemarahan Arka. "APA KAMU BEGO?! PROPOSAL KAYAK GINI, BAHKAN TEMPAT SAMPAHPUN TERLALU MEWAH BUAT RONGSOKAN GAK GUNA INI!!" Seperti biasa, Arka meraung dengan marah, melemparkan proposal di tangannya. Pegawai wanita yang menyerahkan proposal gemetar di seluruh tubuh. Karena ketakutan, matanya memerah, tidak bisa menahan air mata. Bosnya sangat menakutkan! "Pergi dari sini." Tekan Arka. Pegawai wanita itu berulang kali mengucapkan kata 'maaf', dia memungut