Dion’s POV “Saya terima nikah dan kawinnya Ayasha Humaira binti almarhum Haryono dengan mas kawin tersebut tunai.” “Sah!” Aku menoleh ke arah pintu melihat Ze dan Lukas masuk ke dalam kamarku tanpa permisi. “Sialan.” “Begitu saja bolak balik dihapalin, takut salah sebut nama apa gimana?” “Berisik.” Padahal aku tak mengucap lantang, aku hanya membaca catatan yang ditinggalkan Mama untukku. Persiapan pernikahanku sudah delapan puluh persen, administrasi sudah didaftarkan, ketring sudah dipesan, undangan sudah dicetak, tersisa dua puluh persen dekorasi dan gaun Asha yang akan selesai lusa. “Mau apa ke sini?” Lukas sudah duduk sofa dekat jendela dan Ze berbaring telungkup di kasur bersebelahan denganku. “Nggak ada acara melepas lajang?” tanya Lukas. “Nggak.” “Ayolah, party sampai

