5-Balas dendam

1477 Words
_Vania "Hai beryl..." Perempuan ini datang lagi ?tapi kali ini dia datang dengan seorang lelaki, yang ku yakini itu adalah pacarnya. "Haii,, rivalku, maafkan kali ini kau harus mengalah, karena pacarmu lebih memilihku, kau tak ap apa-apa kan ??" Dia bertanya apa mengejek ? Fix kedua orang didepan ku ini memang iblis !! Aku sangat mengenal lelaki ini, lelaki yang selama ini aku hindari, aku jauhi dan aku benci. Dan dugaan ku tak meleset, dia memang benar² selingkuh selama dengan ku, jelas dengan wanita ini. Sebenarnya aku ingin sekali memaki mereka berdua, namun apa daya, aku begini justru untuk menghindari nya. "Hei perawat !! Dibayar berapa kamu ??" Kurang ajar !! Dia ngeledek ?? Aku tak menanggapi ocehannya. "Heh !! Kamu tuli ya ?? Kamu dibayar berapa sampai kamu mau membela majikan mu yang cacat ini ?!" Fix mereka emang setan !! Jujur aku sudah tak kuat mendengar cacian mereka, pengen aku sumpel tuh mulut mereka,aku robek-robek sekalian. "Maaf, bukan kewajiban saya menjawab pertanyaan kalian," Aku menjawab dengan suara yang kubuat berbeda. Karena Ardie pasti mengenali suaraku. "Sombong sekali baby sitter sepertimu ??" "Sudah lah sayang, jangan mengurusi perawat ini, lebih baik kita urusi target kita," Ucap wanita ini. Aku tahu yang mereka maksud pasti Beryl. "Beryl,, apa kamu mau bekerja sama dengan kami ??? Aku menawarimu dua hal, pertama jika kamu mau memberikan tentang rahasia kontrak perjanjian dengan perusahaan raksasa itu aku jaminkan hidup mu akan tenang, kedua, aku juga ingin proposal rahasia tentang perusahaan Sassion Corp," Apa ??? Aku tak salah dengarkan ?? Itu nama perusahaan ku !! Jadi selama ini dia memperdayai ku karena ingin mengambil data perusahaan ku ??! Kurang ajar !!! "Jika kamu menolak semua tawaranku, jangan salahkan aku, jika hidupmu semakin menderita," Dia mengancam Beryl ?! Ayolah Beryl kamu harus melawan mereka, jangan hanya diam saja !!! Andai kata-kataku bisa ku katakan langsung. Aku hanya melihat tatapan Beryl yang menajam, sebenarnya ia ingin melawan semua ocehan musuhnya ini, namun Beryl tahu percuma saja. "Kamu tahu Beryl ?? Semua keadaan mu sekarang ini ulah siapa ??" "A_ku !!" Mantap sekali dia berbicara begitu. Memang benar-benar si Ardie ini harus dikasih pelajaran. Aku melihat tangannya mengepal menahan amarah. Aku tahu Beryl pasti sangat kesal saat ini !! "Kurang ajar !! Kalian memang manusia laknat !! Akan kubalas kalian !!" Aku mendengar suaranya dengan penuh amarah. Tapi kedua manusia ini malah tertawa layaknya iblis. "Hahaha.. Beryl ,dengan apa kamu akan balas dendam ?? Dengan kaki lumpuh mu ??" Giliran wanita ini yang menghina. "Kalian !! b******k !! Kau !! Dasar jalang !! Kau wanita tak memiliki harga diri !! Pergi kalian !!" Emosi beryl memuncak,mengeluarkan kata-kata kotor. Mira hampir saja menampar wajah Beryl jika aku tak cepat menepisnya. "Jangan sekali-kali kamu menyentuhnya dengan tangan kotormu !! Kalian memang manusia berhati iblis ! Kalian seharusnya tak tinggal di dunia ini, kalian lebih cocok tinggal di neraka !" Ucapku sambil menggenggam erat tangan wanita ini hingga memerah _Beryl Sialan !! Rupanya kecelakaan ku, direncanakan !! Mereka menginginkan aku memberikan data perusahaan yang akan aku kembangkan. Dan itu berkeuntungan sangat besar. Argh !!! Bukan itu yang aku sesalkan saat ini !!! Tetapi kelakuan mereka yang benar-benar di luar batas !! Aku bersumpah akan membalaskan dendam pada mereka !! Lihat saja !! _ Vania membawa Beryl kembali pulang, jujur hatinya juga memanas, itu karena dia juga dilibatkan !! Biang kerok dari semua ini adalah si Ardie. Braakkk !!!! Beryl melemparkan semua barang dikamarnya, membuat Vania dan juga asisten rumah tangga mereka ikut kaget. Vania sudah tahu alasannya, Vania juga sudah terbiasa dengan sikap Beryl saat ini. "Astaga !! Tidak apa-apa bi, bibi kembali ke belakang saja,nanti saya yang bereskan." Titah Vania. Dan Vania menghampiri Beryl. Semua barang berhamburan, pecahan gelas pun dimana-mana,Vania mencoba mendekati Beryl. "Pak Beryl," Panggilnya. Namun tak ada satu jawaban pun dari mulut Beryl. "Saya tau, bapak sangat terpukul dengan kejadian tadi, tapi bapak jangan fikirkan ucapan mereka, mereka hanya membuat bapak semakin terpuruk," Vania mencoba membuat Beryl mengerti. Sekali lagi, tak ada satu suara pun keluar dari mulutnya. Vania pun membenahi seluruh pecahan gelas dibawah. "Mereka hanya..." "Mereka hanya apa ??! Tahu apa kamu ??!" Dia memotong ucapan Vania, setidaknya ia mau bersuara. "Mereka telah berencana membuatku seperti ini !! Dan kau bilang aku jangan memikirkan mereka !!?" Suaranya terdengar tinggi. "Saya hanya..." Vania mencoba berkata. "Hanya apa ???! Mungkin kalau kamu pun di posisi ku, kamu akan melakukan hal yang sama !!" "Di dunia ini tidak ada orang yang tidak berkhianat !! Semuanya palsu !! Hanya sandiwara !!" Beryl mulai tak terkontrol. Baru saja ia akan kembali menjatuhkan sesuatu diatas nakas. Vania cepat-cepat membalikkan kursi roda milik beryl. "Dengarkan saya pak Beryl !!!" Vania pun tak kalah meninggi. Beryl sedikit melemah mendengar sentakan Vania, dan Vania pun melemahkan kembali suaranya. "Dengarkan saya pak," Pada akhirnya Vania pun membuka masker yang selama ini menutupi wajahnya. Beryl terpaku melihat Vania didepannya, Vania yang tanpa masker, polos tanpa polesan apapun. Wajah yang cantik, bersih dan natural. "Pak Beryl, bapak tahu siapa lelaki yang tadi bersama mantan pacar bapak ?" Beryl terdiam, tak menjawab sama sekali ucapannya. "Dia Ardie kusuma, saya tahu dia," Ucap Vania membuat Beryl sedikit terkejut. "Dia mantan pacar saya, yang sama brengseknya dengan mantan pacar bapak, dengan kata lain, mereka berdua berselingkuh saat masih sama-sama menjalin hubungan dengan kita, jadi bapak tahukan perasaan saya juga bagaimana ??? Sama hancurnya," Lagi-lagi Beryl di buat kaget dengan pengakuan Vania. "Tapi saya sudah tahu dari awal niat Ardie mendekati saya untuk apa, jadi saya sudah tak perduli lagi dengan apapun yang berurusan dengan dia, dan perlu bapak tahu, perusahaan Sassion corp, adalah milik saya, jadi jelas Ardie dan pacarnya ini, akan menghancurkan kita berdua," Beryl benar-benar dibuat kaget dengan semua pengakuan Vania, yang tak kalah membuatnya kaget juga adalah, perusahaan sassion corp yang terkenal akan keberhasilannya adalah milik Vania. Beryl tak dapat menjawab apapun yang dibicaran Vania, mulutnya masih terpaku, antara kaget dan marah yang masih menyelimutinya. Ia pun meninggalkan Vania, yang tengah merapikan pecahan kaca akibat ulahnya. _Beryl Aku tak habis pikir, wanita didepanku ini pemilik perusahaan besar sassion corp, perusahaan dalam bidang penjualan kosmetik terbesar. Yang tak lain yang akan menjadi kolega bisnisku. Tapi kenapa dia mau menjadi perawat ?? Bahkan saat tadi dia membuka maskernya, aku sedikit takjub, dia memiliki wajah yang manis dan cantik, dengan wajah polos tanpa make up pun sangat terlihat cantiknya. Eh .. apa aku memujinya tadi ??? Oke lupakan. Yang jelas, aku tahu ternyata pacar mantan jalangku ini adalah mantan pacar Vania juga,mereka berdua memang b******k. Aku dan Vania menjadi korban mereka. Bahkan mereka dengan gampangnya ingin merebut semua aset milik aku dan juga Vania. Aku segera menghampiri Vania aku berniat meminta maaf padanya. Aku melihatnya tengah mencuci luka ditangannya akibat pecahan kaca, dan aku membawakan peralatan obat untuknya. "Vania,," Panggilku. Ia menoleh dengan senyum manisnya yang baru aku lihat pertama kali. "Iya pak," "Saya bawakan obat untuk mengobati lukamu," "Terima kasih banyak pak," Segera aku membantunya memasangkan plester ditangannya, karena memang agak sulit dengan sebelah tangan. "Vania," "Ya," "Maaf kan saya," Lagi-lagi dia tersenyum "Nggak apa-apa pak, saya mengerti bapak seperti ini, saya tahu yang bapak rasakan, makannya saya ingin membuat bapak tidak merasakan hal ini lagi, karena saya dulu juga merasakan yang sama," Dia seperti memberiku motivasi. "Kamu tidak merasa sakit hati Vania ??" "Dengan siapa ? Ardie ?" Aku mengangguk. "Dulu, saya memang sangat sakit mengetahui dia seperti itu, tapi semakin lama saya semakin tahu kebusukannya tak bisa dirubah, saya semakin ingin untuk lepas dari dia,dan saya berhasil, sekarang justru saya yang sangat ingin menjauhi nya." Aku tersenyum mendengarnya, benar-benar sebuah motivasi. "Apa kamu tidak ingin balas dendam ??" Aku terus bertanya. "Keinginan saya untuk balas dendam memang ada, tapi saya tidak akan melakukan nya dengan tangan saya, saya gak mau lah mengotori tangan saya ini pak," Terdengar seperti psikopat memang. "Saya akan melakukan balas dendam, tapi tidak dengan cara kasar, saya lebih memilih memakai logika dan pikiran, karena saya percaya sesuatu hal yang saya lakukan dengan cara kasar dan jahat, tidak akan pernah berhasil mulus,dan saya akan akan dicap menjadi orang jahat,saya gak mau lah," Aku tertegun mendengar ucapannya yang sangat dewasa dan masuk akal. "Apa bapak mau ikut membantu saya membalaskan dendam ?? Sekalian juga dengan mantan pacar bapak itu," "Jalang !! Bukan mantan pacar saya !!" Aku jijik dengan kata-kata mantan pacar. Vania terkekeh mendengar ucapanku. "Dengan keadaan saya seperti ini ???" Aku ragu. "Tidak," "Lalu ??" "Saya akan buat bapak bisa kembali berjalan seperti sedia kala, saya yakin,setelah itu kita jalankan misi balas dendam kita," "Apa bapak bersedia mengikuti ajakan saya ??" Seharusnya kan aku yang memiliki semangat ini, kenapa malah dia yang bersemangat, tapi tak apalah, aku jadi ikutan bersemangat karena nya. Ternyata Vania berbeda dari yang aku bayangkan.. Sangat berbeda malahan.. Aku tersenyum sendiri karena wanita ini.. ° ° ° ° To be continued.. Thank you very much everybody..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD