Beryl
Aku kesal !! Kesal sejadi jadinya !! Perempuan itu,perempuan yang dengan santai nya meninggalkan ku demi laki-laki lain.
"Aarrrggghhh !!!!!" Aku berteriak sejadinya,melempar semua benda yang ada diatas nakas.
Hatiku sakit,benar-benar sakit.
Bahkan dengan beraninya dia mendatangi ku dan menghina ku disana.
Aku benci keadaan ku yang cacat !! Aku benci takdir ku !!
"Ada apa lagi beryl ??" Mama menanyakan hal yang sama lagi padaku.
Tapi aku sama sekali tak menjawabnya.
Aku mencoba bangkit,aku mencoba bangun dari kursi sialan ini,dengan tertatih aku mencoba membuatku bisa berjalan lagi.
Tapi aku gagal,aku tak bisa !! Aku bodoh !! Aku t***l !!
*
Sampai siang ini aku masih terdiam,masih merasakan kekesalan di dadaku.
Tok tok !!
Seseorang mengetuk pintu,aku tahu siapa dia.
Tanpa aku menggubrisnya,ia masuk kedalam kamarku membawa senampan makanan untuk makan siang ku.
"Pak Beryl ??" Aku hanya diam saat dia memanggilku.
"Waktunya makan siang pak,saya bawakan makanan untuk bapak" ia menawariku makan.
Aku menolaknya "saya gak lapar,"
"Tapi pak,ini sudah siang dan bapak harus makan,bapak juga harus minum obat,"Dia terus memaksa ku.
"Aku bilang tidak ya tidak !!" Emosi ku memuncak,aku pun menepak nampan makanan yang dipegangnya sampai jatuh dan hancur dilantai.
"Astaga Beryl !!" Ku rasa mamaku sudah sangat bosan padaku yang membuat masalah lagi.
*
Vania_
Prang !!!
Semua makanan yang kubawa dijatuhkan dengan sengaja oleh Beryl.
Aku tak akan lagi memanggilnya dengan embel-embel bapak.
Astaga !! Orang ini benar-benar menguji kesabaranku !!
"Ada apa lagi Beryl ?!!" Bu Riana mendengar suara gaduh ini lantas mendatangi nya.
"Pergi !! Jangan ganggu aku !! Kalian semua keluar !!" Dia mengusir kami berdua ??
Tapi bukannya keluar bu Riana malah semakin memasuki kamarnya.
Aku juga ikut merasa bersalah,akupun membersihkan pecah-pecahan piring di lantai.
"Jangan Vania,biar bibi aja yang bersihkan," Bu Riana menyuruhku untuk jangan membersihkan pecahan.
"Gak apa apa bu,ini juga salah saya,"
Bu Riana melanjutkan omelannya untuk Beryl.
"Kamu ini apa apaan?? Mau sampai kapan kamu begini terus ? Mama lusa harus keluar kota,mana bisa mama meninggalkan kamu begini ?? Tolonglah Beryl,harus sama siapa lagi mama minta bantuan ??" Suara nya terdengar frustasi.
Aku jadi gak tega mendengar ucapan bu Riana,tapi aku juga kasihan melihat Beryl.
"Terserah kamu saja lah Beryl," Bu Riana meninggalkan kamar Beryl.
Sementara aku masih membersihkan pecahan piring.
"E.. pak, menurut saya,bapak gak harus seperti ini,masa depan bapak masih panjang,bapak gak harus putus asa karena seorang wanita," Entah kekuatan darimana lagi aku bisa berkata seperti itu.
Aku melihat Beryl menghadapku,menatapku dengan mata tajamnya.
"Masa depan ??? Apa yang kamu tahu tentang masa depan??! Masa depan seperti apa ??Dengan tubuh seperti ini,apa yang aku dapatkan dimasa depan?! Tolong kamu jelaskan !!" Sial !! Beryl membalikkan lagi kata kataku.
"Emh.. pak, diluar sana masih banyak orang yang lebih sulit dari bapak,tidak hanya dari segi ekonomi,secara fisik pun mereka jauh lebih parah,tapi mereka tidak menyerah,mereka terus mencari jalan untuk tetap hidup,melanjutkan hidup,tak peduli seberapa banyak orang mencibir keadaan mereka,apa yang mereka dapatkan ?? Bahagia,mereka mendapatkan kebahagiaan dengan cara mereka,bahkan tak sedikit dari mereka menjadi penggerak dan motivator untuk mereka yang merasa sempurna,apa bapak masih belum bisa melihat lebih dalam lagi masa depan bapak,??" Aku berkata panjang kali lebar untuknya.
Entah ia akan menerima atau tidak itu terserah dia.
Namun yang aku lihat ia terdiam meresapi semua kata kataku.
"Aku tak peduli !! Persetan dengan masa depanku !! Dan kamu jangan pernah mencoba memasuki dan mencampuri hidup saya !!" Astaga orang ini bukannya berterima kasih malah sebaliknya,nyesel aku udah panjang lebar ngomong.
"Terserah bapak,yang pasti saya sudah memberikan bapak penjelasan,saya yakin sekali suatu saat bapak akan menggunakannya,satu lagi, kalau bapak berubah pikiran,dan ingin bangkit,saya akan ada buat bapak," Akupun meninggalkan nya sendiri.
*
Rere tengah berdebat dengan seorang pria dikantor.
"Apa sih Ardie ?!!" Bentaknya.
"Bilang sama gue,dimana Vania ?!" Ia balik membentak Rere.
"Gue kan udah bilang,gue gak tau,mungkin dia resign," Jawab Rere.
"Jangan bohongin gue !! Mana mungkin dia resign dari kantor nya sendiri,dia itu pemilik perusahaan ini,!"
"Terus mau Lo apa?"
"Bilang Vania dimana ??!!"
"Astaga !! Gue bener bener gak tau !! Pergi Lo sekarang,atau gue panggil security buat ngusir Lo," Rere mengancam Ardie.
Ardie pergi meninggalkan Rere dengan perasaan kesal.
"Enak banget lo,udah gak modal nyakitin lagi !!" Ucap Rere mencibir.
*
"Vania ??" Aku dengar bu Riana memanggil ku.
"Iya Bu," aku menghampiri bu Riana.
Bu Riana menyuruhku duduk disampingnya.
"Saya mau berangkat ke luar kota,tapi saya bingung bagaimana dengan Beryl,apa kamu mau menemani Beryl selama saya pergi??"
Aku sedikit kaget mendengar bu Riana memintaku untuk menjaga Beryl selama ia pergi.
" Hah ? Saya bu ??" Aku menunjuk diriku sendiri.
"Ya, ibu rasa hanya kamu yang bisa mengendalikan Beryl,kamu mau kan Vania ??"
Aku sedikit berfikir mengenai tawaran bu Riana,masalahnya adalah Beryl tak bisa dikendalikan siapapun termasuk aku sendiri.
"Ibu gaji kamu dua kali lipat ya, atau tiga,??" Bu Riana bahkan sampai menawari ku gaji berkali lipat.
Bukannya aku sombong, tapi uang bukan masalahku, aku ini seorang founder, ceo diperusahaanku sendiri,yang bahkan aku bisa menggaji karyawanku.
Tapi ini masalah Beryl,Beryl !!!
Tapi aku melihat kegelisahan diwajah bu Riana,aku jadi tak enak harus menolaknya.
"Emm.. baiklah bu,saya mau, tapi ibu jangan menaikkan gaji saya ya??" Akhirnya aku menyetujui permintaan ya.
Bu Riana terlihat senang sekaligus heran mendengar aku tak mau menerima gaji berkali lipat.
Mungkin ia berfikir mana ada jaman sekarang yang menolak gaji dengan jumlah besar,hanya aku satu-satu nya.
"Terima kasih Vania,terima kasih," Aku melihat kegembiran dalam raut wajahnya.
"Tapi.. kenapa kamu menolak penawaran saya ??" Bu Riana bertanya padaku.
Aku pun tersenyum "Bu, gaji saya yang saya dapatkan dari ibu itu sudah cukup,saya rasa lebih baik uang itu diberikan kepada yang membutuhkan,"
Bu Riana membalas senyuman ku.
"Kamu benar Vania, saya tidak menyesal mendapatkan perawat seperti kamu," Bu Riana memuji ku ??
_
Hari ini bu Riana berangkat ke luar kota sesuai ucapannya.
Jadi mulai hari ini aku menjaga Beryl selama 24 jam.
Dan artinya aku harus menginap.
Eit, tapi aku tidak hanya berdua dengan Beryl,tapi ada satu art lagi yang menginap disini.
Bu Riana tengah bersiap menaikki mobilnya,dengan koper yang telah dibawakan mang Jaja,supir pribadinya.
"Beryl,, mama akan ke luar kota hanya 2 hari, kamu baik_baik disini ya,,akan ada Vania selama 24 jam disini,jadi kamu bisa minta bantuannya,ketika mama ga ada," Pesan bu Riana pada anak nya.
Segera bu Riana pamit dan berangkat meninggalkan rumahnya.
Dan aku pun mengajak Beryl untuk menjemur dirinya dibawah sinar matahari pagi.
Seperti kataku,aku membawa Beryl berjalan_jalan mengelilingi komplek, aku sedikit was_was jika wanita kemarin itu datang kembali.
"Udaranya segar ya pak ?? Bapak harus sering_sering keluar pagi, karena menghirup oksigen yang masih bersih dari polusi itu sangat baik," Ucapku menghangatkan suasana.
Namun Beryl sama sekali tak menjawabnya.
"Hei !! Apa kamu bisa membuka maskermu ??" Akhirnya dia membuka suara.
"Hah ?? Kenapa ?"
Dia menarik nafasnya sejenak "Hah,, katamu tadi udara pagi bagus untuk tubuh,tapi kenapa kau sendiri memakai masker ?" Sial !! Dia memutar balikkan omonganku.
"Ya,, akan saya buka nanti,"
Aku hendak membuka nya, tapi aku melihat seseorang dari jauh, ku pasang lagi maskerku.
Ku lihat wanita kemarin lagi, namun kali ini dia datang dengan pasangannya.
"Haii beryl,?"
Sial !!!!
○
○
○
○
To be continue . . .
Mohon vote nya yaaa ???