"Lo pikir gue bisa jadi mainan lo?" Galih merunduk, detik berikutnya dia memundurkan langkahnya dan tertawa terbahak melihat ekspresi Luna yang panik dan ketakutan. "Sialan! Lo ngerjain gue!" Luna menyipitkan bibirnya, tangannya terkepal dan dia memberi tinju kecil di d**a Galih membuat pria itu mengaduh. "Aduh.. sakit, Lun!" "Lo jangan kurang ajar sama gue!" "Iya, gue tahu. Maaf. Lo juga yang hari ini buat gue gemas. Maaf ya?" Galih mengacak rambut Luna dan tersenyum manis pada wanita itu. "Sudah gih pulang. Sudah malam, aelah, masih manyun aja lo. Mau gue cipok?" Plak "Aduh Lun! Bibir gue!" "Rasakan tuh cipok tas gue!" Luna membuka mobil dan segera menjalankan mobilnya, meninggalkan Galih yang mengadu kesakitan di bibirnya akibat kecupan brutal yang di hadiahi Luna dengan tasnya