17.Tikus Kuning Penghilang Kecemasan

1415 Words

Elin menarik dan membuang napas dalam berkali-kali guna menenangkan hati. Namun semua sia-sia. Ia justru semakin panik seiring detik yang terus berlalu. Pesawat sudah lepas landas, dan dia akan mati saat ini juga! Kedua tangannya saling memilin kencang. Napasnya mulai tak teratur. Elin merasakan keringat dingin sudah keluar dari dahinya. Seharusnya Elin pulang ke Jakarta hari ini. Namun semalam, Elin dihubungi sang kakak yang sudah tinggal di Bali sejak beberapa tahun lalu bersama suaminya. Sang kakak meminta Elin datang ke rumahnya. Ada sesuatu yang penting yang harus kakaknya beritahu secara langsung. Sang kakak mengatakan itu di telepon dengan nada yang terdengar menyimpan sebuah rahasia. Membuat Elin jadi khawatir sekaligus penasaran. Karena itu juga, Elin mau tak mau harus naik pes

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD