Setelah selesai makan, suasana di meja masih hangat. Karina menyandarkan kepala di bahu Sean, sementara Astrid menatap mereka dengan senyum penuh arti. “Sean,” ucap Astrid tiba-tiba, “Mama sama tante Sinta mau ajak Karina jalan-jalan dulu ya, sekalian belanja. Kamu sama Om Erwin tunggu aja di Starbucks, ngopi santai.” Sean mengangguk. “Oke, Ma. Kami tunggu di sana aja.” Lalu ia menoleh pada Erwin. “Yuk, Om. Ngopi dulu biar gak ngantuk.” Erwin tertawa kecil. “Boleh, Papa juga butuh kopi biar kuat nemenin belanja mereka nanti.” Sinta bangkit dari kursinya. “Mas,Sean, kalian santai aja ya. Kami cuma muter sebentar kok, paling ke beberapa store aja.” Sebelum Karina berdiri, Sean meraih tangan istrinya, lalu mengeluarkan kartu dari dompetnya. “Nih, kamu pakai ini buat belanja, Sayang,” k

