Nathalia tersenyum kecil sebelum pamit. “Mah, aku ke kamar dulu ya, sambil nunggu Mas Sean pulang dari kafe.” Astrid menahan, “Kamu nggak makan dulu, sayang?” Nathalia menggeleng sambil mengusap perut. “Nggak, Mah. Aku kenyang. Lagi diet juga.” “Yaampun, Na…” Astrid menghela napas panjang. “Badan kamu udah kecil begitu masih aja diet.” Nathalia tertawa hambar. “Mas Sean nggak suka kalau aku gemukan. Aku ke kamar dulu ya, Mah.” Ia melangkah pergi, meninggalkan dapur. Astrid menatap punggung putrinya yang menjauh dengan mata berkaca-kaca. “Na… kamu istri yang baik sekali. Mama kasihan sama kamu. Tapi Sean malah lebih memilih selingkuh dengan Karina…” gumamnya lirih. Astrid akhirnya mengambil ponselnya dan menekan nomor Sinta, ibu Karina. “Hallo, Sin.” “Hallo, Mbak. Ada apa nih? Tum

