Robert baru saja selesai rapat dengan kepala yang masih dipenuhi berbagai kekhawatiran. Namun, sebelum sempat menarik napas panjang untuk meredakan pikiran, istrinya, Rossa, sudah menunggunya dengan ekspresi yang sulit ditebak dan mulutnya langsung melontarkan serentetan kata-kata yang membuat kepalanya terasa semakin berat. "Kamu ini kenapa sih, Rossa? Aku baru saja selesai rapat. Aku hampir kehilangan beberapa investor karena mereka merasa perusahaan ini tidak berkembang. Keuntungan entah kemana dan sekarang, aku pusing mau mencari dana di mana untuk menyuntikkan modal lagi. Nadine malah tidak memberikan uang, lalu sekarang kamu datang marah-marah minta uang? Dan mengatakan mau bertemu dengan Bu Melati. Memangnya untuk apa?" Dia mendengus, lebih kelelahan daripada marah, meskipun rasa h