Memang agak mustahil orang baik-baik dalam artian murni "baik" main aplikasi perjodohan. Bukan maksud menghina duda, orang bertampang biasa, atau apalah itu, tetapi kebanyakan yang main aplikasi jodoh memang orang-orang yang, ya, gitulah. Sekalinya ganteng, matre. Sekalinya berduit, m***m. Sekalinya kelihatan jauh lebih baik, duda. Ya, gimana, ya? Paham, kan, maksud Ana? Di mana kini dia sedang duduk manis di depan komputernya, memakai kacamata dan rambut dicepol, jarang-jarang Ana menelusuri data pribadi orang sampai sebegini niat. Ya, dia butuh informasi akurat mengenai Selat. Ana tahu, sekali dia lakukan ini, maka secuil rasa sedih yang dulu timbul menjelma sebagai kecewa di masa kini. Bukannya Ana tidak ingat, tidak sadar, dia hanya menolak menerima prediksi terkait Selat Malaka ..