"Tolong datang ke rumah papi saya sekarang, alamatnya saya kirim di chat. Papi mau ketemu."
Ya, itu. Rumpun kalimat yang membuat Ana mondar-mandir sendiri di dalam kamar ini. Kamar Ana di rumah papi. Betul, dia menginap. Semua itu gara-gara papi memantau akun lambe sosial media yang menyorot Ana, membahas soal pertemuannya dengan lelaki di sebuah hotel.
Malam itu Ana memakai daster motif bunga, panjangnya hanya selutut saja, tampak manis bila dia yang mengenakannya, ditambah tubuh Ana yang memang good looking dari ujung rambut sampai kaki. Ini agak berlebihan, tetapi itulah kata mami. Ana cantik badai di mata ibunya.
Well, rambutnya digerai. Mulanya Ana hanya pakai baju tidur, tetapi ditegur papi. Katanya Ana harus pakai baju yang sekiranya pantas untuk pertemuan malam ini. Ah, apa, sih
