Happy Reading. Eriska sama sekali tidak memperdulikan keberadaan Vincent. Begitu matanya sekilas menangkap sosok cowok itu di ujung ruangan, ia malah menarik tangan Niken lebih erat. “Udah, ayo masuk! Gue udah nggak peduli, mau ada Vincent atau enggak,” katanya cepat, menahan emosi yang masih berdenyut di d**a. Niken sempat menatap ke arah meja tempat Vincent duduk, tapi akhirnya ia menghela napas dan mengikuti langkah Eriska. Mereka memilih tempat duduk paling depan, satu-satunya meja kosong di tengah ramainya kantin siang itu. Begitu Eriska duduk, sontak beberapa pasang mata langsung tertuju padanya. Tidak bisa dipungkiri, sejak ia mengubah penampilan—tanpa make-up tebal, rambut kembali hitam alami, dan gaya berpakaian yang lebih sederhana—Eriska justru terlihat semakin menawan. Kin

