Bab 46. Malam Pertama 🔞

2284 Words

Happy Reading Julio menatap wajah Kania dengan ekspresi yang sulit diartikan. Antara terkejut, bahagia, gugup, dan… tidak percaya. Suara detak jam di ruang tengah terasa begitu jelas, seperti ikut menghitung detik menuju sesuatu yang besar. “A—apa kamu baru saja bilang… kamu bersedia memberikan hakmu… malam ini?” suaranya bergetar, seperti baru saja menelan batu. Kania mengangguk pelan, wajahnya masih datar, tapi dari sorot matanya jelas ada sesuatu yang lembut dan tulus di sana. “Iya, Julio. Aku serius.” Julio mematung. Tangannya bahkan masih menggenggam udara, seolah otaknya berhenti memproses kalimat itu. Kemudian, dengan sangat pelan, dia menepuk pipinya sendiri. Plak. Lalu sekali lagi. Plak! Dan sekali lagi, lebih keras. “Auuh!” Kania mengerutkan kening, memandangnya bingung.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD