Waktu Milik Alea dan Ceko

1091 Words

Alea terlihat lelah dengan sikap Bunda. “Bunda … kita sudah sepakat,” kata Alea mengingatkan. Bunda menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. “Yah, kita sudah sepakat. Makanya kita siap dengan resiko masing-masing kan?” Alea memalingkan wajah. Perkara Ceko dan Ayah nggak bisa disandingkan tapi Bunda menggunakan hal itu untuk membuat Alea setuju kalau kedua orangtuanya rujuk kembali. “Semua sudah terjadi. Yang penting sekarang apa yang akan kita lakukan ke depannya? Alea dan Ceko sudah menikah dan kalian berdua juga rujuk lagi,” kata Nenek menunjuk anak dan menantunya. “Gimana menurut Kakek?” tanya Nenek sambil menoleh pada suaminya minta pendapat. Kakek mengedikkan bahu. “Ya mau gimana lagi? Sapi Kakek harus dikorbankan buat syukuran dua pernikahan sekaligus. Lagian kelama

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD