Ceko mendengar baik-baik penjelasan Alea. Tentang kemampuannya yang baru ketika di lorong waktu. Istrinya itu bisa mendengar suara-suara di lorong waktu dan juga bisa melihat banyak jendela terbuka dan siapa yang pergi ke mana. “Sebuah kemampuan yang langka dan tak diduga. Kamu sudah berkembang sedemikan cepat Alea,” katanya mengagumi istrinya sendiri. “Apa kemampuan itu akan menguntungkan kita?” tanya Alea. “Tentu saja. Kita bisa mengecoh mereka yang mengejar kita. Nggak perlu khawatir bakal tertangkap lagi dan kita bebas hidup di tempat yang kita mau.” “Tapi–” Alea kelihatan merenungkan sesuatu. Wajahnya menjadi muram dan kepalanya merunduk. “Kenapa?” “Aku sudah terlanjur berpamitan sama Bunda kalau aku bakal pergi meninggalkannya. Mungkin tinggal di negeri yang jauh sama kamu dan

