Awalnya Dylan pelan menyapu bibir Kana, namun setelahnya dia menyapu sedikit kasar, membuat Kana dengan keras melepas pagutan itu. Sungguh, dia sendiri tidak tahu kenapa bisa melakukan itu. Dia hanya mengikuti dorongan hatinya saja.
Kana menarik tubuhnya mundur, tanpa bicara ataupun bertanya, dengan muka merah dan sorot ketakutan yang terpancar jelas di mata, ia turun dari tubuh Dylan. Setelahnya lalu masuk ke kamar mandi yang ada di luar kamar, meninggalkan Dylan sendiri.
Dylan hanya bisa menatap pintu yang ditutup kembali dengan cepat, mengiringi kepergian Kana.
"Apakah dia marah padaku?" Dylan merasa menyesal sudah melakukan itu pada Kana. "Kenapa, aku menciumnya? Dia bebas seperti magnet bagiku hingga membuatku tertarik untuk menciumnya tanpa sadar." Jika saja saat ini Dylan bisa
