"Maksud kamu dana taktis, Mas?" tanggap Kana. Tentu dia tahu hal seperti itu. Karena dia sendiri juga mengurus perusahaan ayahnya. Hanya saja Kana sejak menikah ini tak pernah menginjakkan kakinya di kantor. Lagipula masih ada neneknya. Dia juga sering bolak-balik dari kantor ke rumah mengurus perusahaan keluarga. Jadi Kana tak perlu mengkhawatirkan masalah perusahaan untuk saat ini. "Menurutmu bagaimana, aku eksekusi sekarang saja atau kapan?" balas Dylan nampak bersemangat. Kana terdiam selama beberapa saat, berpikir. Selama ini Kana tidak pernah gegabah dalam mengambil keputusan dan selalu memikirkan semuanya dengan matang terlebih dulu sebelum bertindak atau memutuskan. "Mas, permainan tidak akan menarik bila masalah cepat selesai. Kalau menurutku biarkan saja ibu bertindak sesuka

