"Keluyuran, pulang dalam keadaan mabuk, gadis macam apa dia! Kerjanya bikin malu saja." celetuk Dewina saat Davin membopong Selena dan membawanya masuk ke dalam rumah. Telinga lelaki itu cukup panas mendengar ucapan pedas wanita setengah baya itu. Pantas saja Selena tampak sangat stres beberapa hari yang lalu. Ibunya memang bermulut jahat. Davin bertekad harus selalu bisa menjadi penenang Selena. Bagaimanapun, gadis itu memerlukan banyak dukungan. Kehidupannya memang tidak mudah. "Maaf Nyonya, dimana kamar Selena, saya mau mengantar dia ke kamarnya sekalian karena dia sudah tidur." Davin jelas mencari kamar Selena, sebab dia yakin tidak akan ada yang memindahkan gadis itu kalau dia meninggalkannya di ruang tamu, kecuali kalau Burhan pulang dari perjalanan bisnisnya. "Kamarnya ada d