Sebuah Ancaman

1152 Words

Malam minggu tiba. Selena sudah terlebih dahulu membicarakan persetujuan Raka atas permintaan Sera untuk bertemu. Mereka sudah janjian di bar langganan. Lebih tepatnya Sera yang akan mentraktir mereka semua. Selama bersiap-siap Raka terlihat gembira. Dia bisa pergi bersama dengan Selena. Dia tidak akan menyiakan kesempatan ini dan berusaha menunjukkan kalau dirinya bisa menjadi kakak yang baik. "Mana sih dia?" omel Selena yang sudah menunggu di depan rumah bersama Raka. "Sabar, Sel. Mungkin kakak kamu lagi bersiap. Mau ketemu gebetan harus spesial, dong." Davin berusaha menenangkan Selena yang mulai tidak sabar. "Kebiasaan dari dulu dia selalu lelet." sahut Selena ketus. "Sudah tahu, kan? Makanya sabar. Itu teman kamu si Radit sama Kesya ikut juga?" Davin mengalihkan pembicaraan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD