Gejolak Emosi

1290 Words

"Bram, kamu tidak ada niatan untuk menikah?" tanya Aruna pada putra sulungnya saat mereka sedang duduk santai berdua di ruang keluarga. Wanita itu tahu pasti berapa usia anaknya. Davin yang lebih muda dari Bram saja sudah menikah. Aruna tentu khawatir dengan keadaan Bram yang lebih suka menyendiri itu. Meski tidak semua prasangkanya benar. Bram mengembuskan napas dengan sedikit kasar. Dia pikir tidak ada satupun manusia yang mau menghabiskan masa hidupnya seorang diri termasuk dia. Hanya saja dia belum dipertemukan dengan jodoh yang cocok. "Niat tentu saja ada. Sayang belum ada wanita yang mampu merebut hatiku. Mama tenang saja, anak mama yang tampan ini pasti bisa menemukan cinta sejati suatu hari. Terlalu banyak wanita yang mengantri dan aku harus menyeleksi satu per satu." jawab lel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD