Aldo menatap Selena dari kaca spion dalam. Wanita itu belum siuman, masih tergolek lemah di bangku belakang. Lelaki itu mulai berubah pikiran, bukan membawa Selena ke rumah sakit, tetapi ke unit apartemen miliknya.
Sudah lama Aldo menanti kesempatan bagus ini. Dia bisa memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan. Kali ini lelaki itu sangat optimis bisa menyentuh Selena dengan sesuka hati.
Sejak masih SMA wanita itu adalah target incarannya. Ya, sejak remaja Selena memang memiliki pesona yang tidak bisa ditolak. Wanita itu seolah menggoda perasaan Aldo untuk bangkit, bergelora dan bergerak liar.
Dia tahu, hari dimana dia memutuskan Selena adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Aldo bahagia bisa menemukan wanita itu lagi, meski status diantara mereka sudah berbeda. Bagi Aldo, di
