Tok, tok, tok! "Jingga, bangun kamu, Jingga! Cepat keluar!" Suara ketukan pintu dan panggilan keras pagi-pagi sekali, membuat Jingga dan Langit terkejut. Suara itu sudah tidak asing lagi bagi mereka, tentu saja dia adalah Magdalena, wanita super cerewet di rumah tersebut. "Ada drama apa lagi, pagi-pagi seperti ini?" gumam Langit dengan wajah kesal. "Pasti mama marah karena tadi malam kamu nggak menemani Helena," ujar Jingga dengan wajah yang tampak khawatir. Langit menghela napas. "Biar aku saja yang hadapi mama. Kamu di sini saja, Sayang," sahutnya. "Nggak usah, Mas. Badan kamu masih hangat. Kamu percaya 'kan, kalau aku bisa menghadapi mama?" kata Jingga dengan yakin. Langit mengangguk yakin, tentu saja dia percaya pada istrinya. Jingga lalu bangkit dari tempat tidur, menguncir ra