[Chapter 21+] Langit Jakarta masih kelabu ketika Nathaniel menandatangani berkas izin di meja petugas Komnas. Alasan yang ia tuliskan sederhana: perjalanan singkat ke Bandung demi persiapan sidang perceraian dan untuk memberi ruang bagi Alika agar bisa menata emosinya. Namun di balik semua itu, ada sesuatu yang sulit ia terjemahkan. Setiap kali menatap Alika, setiap kali mendengar namanya disebut, hatinya selalu bergetar dengan cara yang tak bisa dijelaskan logika. Alika duduk menunggu dengan wajah tenang, meski sebenarnya jantungnya berdegup. Ia tahu izin itu bukan sekadar formalitas hukum. Ini kesempatan—mungkin satu-satunya—untuk mendekat kembali pada Nathaniel, membuatnya mengingat cinta yang pernah mereka bagi. Begitu tanda tangan diberikan, mereka segera berangkat. Mobil hitam mel

