8.Malam Pertama

1125 Words

“Luka mu, Tuan…” bisik Caroline di sela ciumannya, masih dengan napas terengah. “Sstt… ahh, aku sudah tidak tahan lagi,” desah Alessandro sambil melepaskan ciumannya, matanya redup menahan sakit sekaligus hasrat. Caroline menatapnya penuh khawatir. “Kita harus keluarkan pelurunya dulu, Tuan… kalau tidak, bisa infeksi.” Dengan tangan gemetar namun terampil, Caroline mengambil peluru dari lengan dan bahunya. Ia membersihkan luka itu dengan betadine, lalu menutupnya dengan kain kasa. Alessandro menggenggam pergelangan tangan Caroline, senyumnya samar meski tubuhnya masih terasa lemah. "Bibir mu sangat seksi baby…” Caroline baru sempat menarik napas lega ketika Alessandro mendekat, tubuhnya menekan lembut. Jemarinya menyentuh gaun tipis yang membalut Caroline, membuat perempuan itu berget

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD