49.Ngidam⚠️🔞

1267 Words

Pagi itu sinar matahari menembus tirai kamar, lembut menyentuh wajah Caroline yang masih terlelap. Alessandro terbangun lebih dulu, menatap wajah istrinya lama sekali. Ia tersenyum samar lalu menyibak lembut helaian rambut Caroline yang menutupi pipinya. “Baby... maafkan aku, ya,” gumamnya lirih dalam hati. “Aku belum bisa jujur tentang semuanya. Aku takut kalau kamu tahu kebenarannya… kamu akan pergi dari aku.” Air mata jatuh begitu saja di sudut matanya. “Maafkan aku, Caroline. Ayahku yang menculikmu… tapi aku sungguh mencintaimu.” “Hmm… honey?” Caroline membuka matanya pelan, melihat wajah Alessandro yang basah air mata. “Kamu… kenapa nangis?” Alessandro cepat-cepat mengusap matanya. “Enggak, baby. Aku cuma kelilipan.” “Kelilipan apaan?” Caroline mengerutkan kening, menatapnya taja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD