“Selesaikan sarapanmu, lalu kita berangkat,” ucap Alessandro datar. “Iya, Tuan,” Caroline menunduk, menyelesaikan suapannya. Dalam hati ia merintih, Aku memaksa pun dia tidak akan pernah memberitahuku… karena dia hanya menganggapku sebatas jalang. Setelah selesai, Caroline menyodorkan segelas air. “Tuan, ini obatnya.” Alessandro menelannya tanpa komentar, lalu bangkit. “Ayo berangkat.” Caroline berjalan mengikuti dari belakang, sementara para pengawal sudah menunggu di depan. Begitu pintu ruang tamu dibuka, sosok wanita tinggi semampai dengan gaun seksi berdiri tersenyum manis. “Baby, how are you?” seru Isabella, lalu langsung memeluk Alessandro. Caroline tertegun. Jadi… ini kekasih Alessandro? Jadi dia bukan gay seperti yang orang-orang bilang… Dia hanya menunggu wanita ini kembal

