Al’s POV
“Pak Al, kenapa tidak jadi dosen di sini saja?” pertanyaan mahasiswa itu membuatku yang tadinya sedang mengecek absen, seketika menoleh. Ternyata pandangan seluruh mahasiswa sedang tertuju padaku.
“Iya, Pak. Kenapa enggak jadi dosen tetap di sini? Saya pasti akan berangkat terus kalau Bapak yang ngajar. Janji enggak bolos.” Mahasiswa lain menyahut. Aku tahu, itu semi bercanda.
“Tapi jangan gantiin Bu Anna juga. Bu Anna tetap di hati.” Itu suara salah satu mahasiswa laki-laki.
Aku berdiri, lalu tersenyum. “Bu Anna seru kalau ngajar?”
“Seru banget, Pak!”
“Pak Al juga seru!” balas yang lain.
“Ya tapi jangan gantiin Bu Anna lama-lama.”
“Tapi kalau aku enggak papa, sih.”
“Sssst! Bercandanya jangan keterlaluan!” salah satu ada yang menengahi. “Maaf, ya, Pak. Kelas kami
