“Udah, Al, lihatin polaroid-nya. Bola matamu udah kaya mau keluar.” Aku menoleh. Ayah datang membawa paper bag entah berisi apa. Beliau baru saja pulang mengantar Bunda dan Anna. Malam ini aku akan dijaga beliau. Anna sudah boleh pulang sejak tadi sore, dan kusuruh dia ikut pulang bersama Bunda. Aku tidak mengizinkannya tinggal sendirian di rumah kami. Lagi pula, Bunda juga sendirian karena Ayah akan menjagaku. Jadi, mereka bisa saling menemani satu sama lain. “Sebentar lagi aku bakal kasih cucu buat Ayah.” Ayah tertawa. “Memang sudah seharusnya. Akhirnya, anak bungsu Ayah mau jadi Ayah juga. Selamat, ya, Al!” “Terimakasih, Yah.” Aku tersenyum, lalu menatap lagi polaroid di tanganku. Tadi Anna sudah langsung periksa kandungannya. Dia memang hamil, baru jalan empat minggu. Dia per