Tumbal cinta sang Idola

“Lakukan perintahku,” Ucap seorang wanita dengan nada sinis dan penuh ancaman. Isyana hanya menatap datar ke arahnya, tidak gentar sedikitpun dengan kalimat bernada ancaman yang ditunjuk padanya itu. “Kenapa aku harus menuruti perintahmu? Aku tidak punya kewajiban yang mengharuskan melakukan itu, bukan?” Masih dengan ekspresi tenang, tidak ingin melihat lawan bicaranya merasa puas atas intimidasi yang sedang dilakukannya. “Benarkah seperti itu?” Seringai licik mulai terlihat di wajah Della. Ya, wanita itu bersama Della, salah satu rekan kerja juga sekaligus teman baiknya. Tapi setelah beberapa bulan berpisah, dan tidak diketahui keberadaannya, Della kembali muncul membawa petaka baru untuk hidup Isyana. “Tentu. Aku tidak punya balas budi apapun padamu.” Mereka memang kerap bekerja sama dulu, tapi saat itu Isyana sudah menjadi salah satu selebgram ternama ibu kota. Tidak ada istilah mendongkrak popularitas dari sosok Della, yang notabene sebagai seorang istri dari pengusaha kaya raya. “Baiklah, mari kita buktikan kalau begitu.” Della mengambil sesuatu dari dalam tas kecil miliknya. Ponsel berwarna hitam itu pun dimainkan untuk beberapa saat, sampai akhirnya Della menunjuk sesuatu yang membuat kedua bola mata Isyana membulat seketika. “Masih ingat?” Della tersenyum pongah, usai melihat ekspresi terkejut Isyana. “Lakukan perintahku, atau aku akan menyebarkan video serta fotomu.” Nada bicaranya tersirat ancaman, dimana saat ini Isyana tidak bisa lagi berpura-pura tetap bersikap tenang. Di video tersebut benar dirinya, dimana ia tidak mengenakan pakaian selain celana dalam. Tubuh bagian atasnya terekspos dengan jelas, di tambah dengan sosok lelaki yang sedang memegangi salah satu gunung kembarnya. Pemandangan yang sangat memalukan, itu aib. Tubuh Isyana mulai kehilangan kendali, jantungnya memompa dengan begitu cepat hingga keringat dingin mulai membasahi wajahnya. “Apa yang harus aku lakukan?” Ucapnya dengan suara bergetar. “Aku akan melakukan apapun, asal jangan sebarkan video itu.” Tidak hanya mengancam karir yang selama ini dibangun dengan susah payah, juga akan mengancam semua kehidupannya. Isyana akan kehilangan segalanya, jika sampai vidio tersebut tersebar luas di jejaring media sosial. “Bagus, lakukan seperti apa yang aku perintah.” Della kembali me mengambil sesuatu dari dalam kantor blazer yang dikenakannya. “Ini,” Benda berbentuk kecil, yang sudah sangat Isyana hafal. “Obat perangsang?!” “Benar. Gagalkan acara pernikahan Arik Dirgantara, dengan obat ini.” “Apa?!” “Lakukan saja! Atau aku akan menghancurkan semuanya dalam hitungan detik.” Isyana dibuat tidak berdaya, apalagi berontak dan melawan. Della memiliki rahasia besar hidupnya, tapi menuruti keinginan wanita itu sangat mustahil. Bagaimana tidak, ia dipaksa menjebak salah seorang lelaki bernama Arik Dirgantara, yang tidak lain adalah Della adik ipar Della dan juga mantan kekasih Isyana. Lelaki itu terkenal dengan temperamen yang sangat kasar, sulit di kelabui. Yang lebih parahnya lagi, dalam waktu dekat Arik akan menikahi kekasihnya, Nadia. Jika sampai Isyana berhasil menghancurkan rencana pernikahannya, bisa dipastikan Isyana akan dihabisi oleh Arik sendiri. “Jangan buang-buang waktu, datanglah ke acara lepas lajang Arik lusa, Dimas akan membantumu.” Della beranjak dari tempat duduknya. “Tapi berjanjilah, kamu akan menghapus video beserta foto itu setelah aku menyelesaikan tugas ini.” Isyana ingin jaminan, setelah kesepakatan yang mereka lakukan. “Tentu saja.” Della tersenyum samar. “Datanglah padaku setelah kamu menyelesaikannya, aku akan menepati janjiku dengan menghapus semuanya, tanpa tersisa. Bagaimana?” Bukan sepakat, tapi Isyana tidak punya pilihan lain, selain melakukan keinginan Della. Karirnya terlalu berharga karena untuk bisa sampai ke titik sekarang ini, banyak air mata dan pengorbanan yang dilakukan Isyana. Ia tidak akan mengorbankan karirnya, lebih baik menuruti keinginan Della.