32. hamil

1166 Words

“Apa?” Tanya Alea dengan tatapan tidak bersalah, saat Albi kembali menuntut penjelasan darinya.. Wanita itu masih menikmati makanannya, tidak terganggu dengan kepergian Isyana. “Dia sakit bukan karenaku, tapi karena ulahnya sendiri.” Albi menghela lemah. “Kamu tidak perlu mengatakannya,” terpaksa kembali duduk, setelah Isyana mengusirnya. “Lantas, kamu menunggu Isyana tahu sendiri dari mulut orang lain?” Tanya Alea. “Hasilnya akan lebih parah. Lagipula aku yakin kalian menikah bukan karena cinta, tiba-tiba mengaku pacaran, tiba-tiba menikah, sangat konyol, Bi.” “Bukan urusanmu, aku bisa menyelesaikannya sendiri.” “Oh,” Alea menaruh sendok, melipat kedua tangannya di atas meja dan menatap lurus ke arah Albi. “Memang bukan urusanku, tapi aku berhak mengingatkan saat adikku mulai sal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD